Tiga Puluh Dua: Bertemu Dewasa

Senang sekali, ternyata banyak yang merayakan tujuh belas februari juga. Banyak yang bersuka cita, terima doa, dan kado terindah dari keluarga, sanak saudara bahkan teman sebaya. Setiap tujuh belas februari akan selalu menjadi reminder usia, sampai meminta wish remeh temeh agar bisa kaya raya seperti Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. 


Tentang bertemu dewasa di usia tiga-puluh-dua, menjadi ruang muhasabah sebagai pribadi yang masih banyak kurangnya. Pribadi yang masih belum selesai dengan dirinya, pribadi yang masih naik turun imannya, dan pribadi yang tak jarang memberi kecewa. 


Tentang bertemu dewasa di usia tiga-puluh-dua, menjadi langkah menjaga istiqamah sebagai pribadi yang masih sering gerutunya. Keistiqamahan itu, ternyata mengikuti laju usia. Semakin merasa tak muda, kita pun mulai berusaha agar hari-hari yang kita jalani bisa lebih mudah. Tak lagi berorientasi penuh pada dunia. Sudah mulai melanjutkan step selanjutnya, perihal menyiapkan bekal untuk kehidupan nanti yang tak lagi sementara.


Tentang bertemu dewasa di usia tiga-puluh-dua, menjadi harapan dari pribadi yang terus melangitkan pinta, khususnya tentang sehat diri dan keluarga serta rezeki berlimpah. Sehat diri agar bisa merealisasi target-target yang ada-ada saja amanahnya. Sehat keluarga agar bisa menjadi  'rumah' dan tumpuan semangat bekerja salah satunya. Rezeki berlimpah agar bisa membantu orang banyak dan suatu hari bisa ke Baitullah. Saya percaya, doa-doa baik dari kita/kalian semua akan selalu bersama dalam ridho Allah.


Alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimmush sholihaat. Barakallah.

Komentar