Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

"Malarindu"

Gambar
Belakangan cuaca kota Makassar tak mendukung. Efek Equinox beberapa hari lalu yg gagal moveon mungkin?! Sedikit-sedikit panas bingits dan tak jarang tetiba hujan deras. Kalau cuaca saja bisa galau, hati bisa apa.  Payahnya, cuaca pun bersepakat dengan tubuh untuk saling tak se-iya se-kata. Indikasi malarindu ?! Malarindu adalah sebuah keadaan dimana tidak terkontrolnya sistem imun tubuh dan membuncahnya rindu kepada suatu perisitiwa serta orang-orang yg terlibat didalamnya. Gejalanya? Kurang lebih sama dengan sakit ringan biasa, namun disertai kebiasaan mengenai akan suatu hal yang kemungkinan kecil akan kembali terulang. Bisa dialami laki-laki atau perempuan, tapi 90% besar kemungkinan pada perempuan. Jangan khawatir, malarindu itu tidak menular kecuali kalau dekat-dekat dengan orang yang gampang terbawa perasaan. Obatnya? Ketemuan. Kalau kejauhan? Jaga komunikasi lewat smsan, teleponan dan medsos yg bertebaran. Kalau tidak ada kesempatan? Yah saling mendoakan dalam kebaikan. Ka

‘Ki-Mi-Ji’ nya Makassar

Gambar
Kota Anging Mamiri sungguh menawarkan beragam pesona. Tidak hanya dikenal sebagai ibu kota Sulawesi Selatan dan kampung halaman Pak Jusuf Kalla. Ada banyak hal yang bisa memanjakan mata masyarakat lokal sampai mancanegara. Dari objek-objek wisata, kulineria, bahkan komunitas-komunitas kreatif  anak muda. Paket komplit semuanya :) Kurang lebih 24 tahun di Makassar, dan ber- backround sebagai anak dara bugis,  nyaris tidak khatam bahasa daerah Makassar. Pengetahuan tentang bahasa daerah Makassar sebenarnya masih menjadi PR besar bagi anak-anak muda, apalagi di era yang segalanya berkembang dengan semakin dituntut pula untuk mengetahui keanekaragaman bahasa. Namun terlepas dari hal itu, ada satu hal yang tidak bisa terpisahkan  dan sudah menjadi ciri khas keseharian di kota Makassar sendiri, yah bisa dikatakan sebagai dialek atau lebih tepatnya penggunaan imbuhan khusus dalam komunikasi ala orang Makassar. Pengalaman ketika ber-partner kerja dengan orang-orang Jakarta, Aceh, Kupang