PAGD: Knowlegde Update, Skill Upgrade

I’m officially menjadi pengurus daerah Asosiasi Dietetien Indonesia Sulawesi Selatan di Oktober 2022 lalu. Saat bergabung menjadi pengurus, kegiatan nasional Pelatihan Asuhan Gizi dan Dietetik (PAGD)  sudah santer terdengar oleh kami jika akan dilaksanakan, namun karena masih situasi pandemi, qadarullah kegiatannya sempat tertunda. Masuk kepanitian acara ini akhirnya menjadi bucket list saya yang terwujud di tahun ini.

Sejak surat keputusan kepanitiaannya terbit, senang sekali karena saya bisa masuk di tim acara, bidang yang sesuai dengan passion saya, dan saya akan produktif jika bergabung di tim ini. Kepercayaan yang lain pun datang, saya diminta menjadi MC di salah satu part acara ini, yang tentu akan menjadi pengalaman baru bagi saya. Maka sebagai well-prepare-person, saya tidak akan menolak, walaupun tetap ada rasa insecure-nya.

 

#Day 1st : Asisten Operator

Saya diminta oleh koordinator tim untuk standby menjadi asisten operator sekaligus admin zoom meeting karena kegiatan plenonya semi online. Saya merasa mendapat banyak previllege disini, karena saya bisa duduk di kursi agak depan dari peserta dan tamu undangan, saya bisa mendengarkan materi dan melihat pemateri dengan jelas, saya bisa belajar dengan MC protokoler secara tidak langsung yang kami banyak obrolan saat itu, saya bisa belajar untuk fast respon terhadap situasi yang tak terduga sekelas acara besar seperti ini.  Pesan learning-by-doing-nya ngena banget di momen ini.  

 

#Day 2nd: Penanggung Jawab Kelas

Kelas Manajemen Pengelolaan Instalasi Gizi adalah kelas terbanyak di pelatihan ini, maka saat tau penanggung jawab kelasnya hanya dua orang dan ada rencana rekrutmen tambahan, sebenarnya saya sangat ingin mengajukan diri. Namun, sebelum itu terjadi, kakak panitia sekaligus salah satu PJ kelasnya itu menghubungi saya dan meminta kesediaan saya untuk menjadi bagian dari tim kelasnya, juga menjadi perbantuan PJ kelas. Tawaran itu sangat saya sambut dengan antusias, apalagi ini adalah kelas materi yang relate dengan ilmu dan peran yang saat ini sedang saya butuhkan. Akhirnya, saya bisa join di kelas ini sebagai MC dan pengarah kelas, serta bisa dapat pengalaman dan insight baru karena mostly pesertanya adalah kepala atau penanggung jawab instalasi gizi dari rumah sakit seluruh Indonesia, dimana yang mereka rasakan adalah hal-hal yang saya rasakan juga and we got more solutions. Meskipun breakout kelasnya cuman sehari, tapi work-team yang dibangu bersama Ibu Retno selaku koordinator seksi ilmiah kelas kami, kak Yuli dan Kak Irma selaku partner PJ, juga bersama Bapak/Ibu peserta kelas kami, menjadi momen yang berkesan di hari itu.

 

#Day 3nd: MC ‘Dadakan’ dan Penari Persembahan

Berhubung tidak inap di hotel karena memungkinkan bolak-balik, maka pada pagi hari ketiga acara ini, saya tidak terlalu terburu-buru karena tidak ada job spesifik yang diamanahkan. Namun kurang lima menit jam delapan pagi, telepon berdering terus dengan seruan: “ayok cepat ke ballroom, minta tolong MC dulu pagi ini”. Sontak, situasi diri agak panik, tapi berusaha mengendalikan diri, tenang dan percaya diri, walau tahu akan berdiri di depan ratusan peserta dan pemateri serta guru-guru besar lainnya. Untungnya, saat itu dresscode yang saya kenakan cocok untuk perform sebagai MC dan Alhamdulillah sesi dadakan ini berjalan lancar dan dapat respon yang positif juga. Yes, i’ve do my best.

 

Malam harinya, di sesi National Dietetien Gathering, saya perform untuk menunjukkan bakat saya lainnya, yakni menari. Tarian ini memang menjadi persembahan kami selaku panitia sekaligus tuan rumah, yang tentu saya tidak akan ketinggalan untuk berpartisipasi. Kami membawakan tari kreasi ‘Marendeng Marampa’ yang terbilang sukses walau frekuensi latihannya hitungan jari. Saat di atas panggung, sayup-sayup nama saya disorakkan oleh karena penampilan saya yang (katanya) sangat manis, pun sampai turun panggung pun banyak pujian yang disampaikan. Apalagi, ini pertama kalinya saya memakai baju adat tradisional Toraja yang dari dulu ingin sekali saya kenakan tapi akhirnya nemu momen yang pas. Ah, can’t move on sih ini.


 

#Day 4th: MC Pleno

Post tidur jam dua pagi karena harus inap di hotel, yang setengah enam paginya balik rumah untuk ganti dresscode, lalu balik hotel lagi sebelum jam delapan pagi untuk MC pleno. Sebenarnya jadwal MC hari ini di sesi penutupan dan tandem, tapi akhirnya berbagi tugas, dan saya prepare-nya di MC pleno. Sebuah kehormatan, saat itu saya bisa memandu kegiatan yang dihadiri oleh Ketua Asosiasi Dietetien dari Malaysia dan Indonesia sekaligus, pun lagi-lagi dihadapan ratusan peserta, yang sukses masya Allah.

Setelah sesi pleno dan penutupan, merupakan sesi yang paling sedih nan haru bagi saya. Tak terasa saat itu adalah akhir dari perjuangan persiapan acara ini selama beberapa bulan sampai empat hari pelaksanaan acara. Kami saling memberi ucapan terimakasih, apresiasi, permohonan maaf, dan doa-doa baik agar dapat saling bertemu lagi. Salah satu pesan yang paling berkesan bagi saya saat itu:

“kamu itu kecil-kecil cabe rawit loh”,

"kamu itu udah bagus banget. Belajar terus yah, pertahankan terus, ya”.

 

Maka, terkhusus saya ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada orang-orang baik yang saya temui selama event ini:

-Terima kasih kak Dian dan kak Ima yang selalu baik untuk memberi arahan dan menjawab pertanyaan cukup beruntun via chat

-Terima kasih kak Irma dan kak Yuli yang sudah mengajak adik kecilnya ini untuk gabung dalam satu tim, diajak makan bareng selama di hotel, diajak istirahat bareng dan kebaikan-kebaikan lainnya yang tak terlupakan

-Terimakasih Ibu Retno, ibu Ruliana, ibu Yessi yang sudah memberi arahan dan apresiasi penuh yang akan saya ingat sampai kapanpun dan akan menjadi reminder saya jika suatu saat merasa di fase down

-Terima kasih Mbak Yunita, duo partner gandengan panitia pusat feat panitia lokal yang sangat kompak. Senang sekali saya sempat memberi sedikit kenang-kenangan berupa bross kapal phinisi yang kita kembaran namun beda warna, juga saya dapat ajakan jalan-jalan ke Jogja yang semoga one day bisa kesampaian

-Terima kasih Mas Yudi sudah menjadi partner MC yang baik dan penyemangat tak langsung HEHEHE

-Terima kasih Pute yang sudah menjadi salah satu teman baik untuk janjian rapat, janjian ini dan itu, yang kita sama-sama ingin belajar satu sama lain yang pokoknya ikatan kita sangat positif

-Terimakasih kak Widya, kak Cuppi dan kak Desi sang senior-senior yang sangat baik nan bersedia menampung di kamar, bersedia jika minta difotokan dan bersedia mengantar pulang sampai rumah walau sudah larut malam

-Terima kasih Ibu Hera, kak Hasan, Ibu Agus dan tim acara lainnya atas kerjasama dan kerja kerasnya untuk bisa kompak dan sama-sama punya tujuan untuk kesuksesan acara

-Terimakasih geng adik-adik junior: Uni, Amira, Amanah, Mia, Fitri, Bullah dan Ihsan yang juga sangat humble dan menjadi teman baru selama acara ini



Semoga setelah ini,  saya bisa kembali merasakan vibes ini lagi. Lingkungan yang betul-betul saling membimbing, bisa belajar seharian yang materinya ‘daging’ semua, bisa produktif sepanjang hari tapi tidak lelah sama sekali. Semoga saya bisa bertemu dengan mentor-mentor, guru-guru besar, kakak-kakak dan teman-teman hebat ini (lagi) di kesempatan-kesempatan baik lainnya.

Thankyou for having me, Asosiasi Dietetien Indonesia (AsDi) 

Komentar