Seven Meaningful Years
Saya akan breakdown beberapa pertanyaan, sekaligus menjadi poin-poin yang bisa mewakili apa-apa saja yang ingin disampaikan oleh para workholic di luar sana.
First poin: WHY STILL SURVIVE?
Cari kerja is not easy. Even backround pendidikan kita punya banyak lapangan kerja, tapi saingannya akan banyak dengan kuota yang tidak banyak. Maka wajar jika ada yang bilang, bahwa lebih baik capek kerja daripada capek cari kerja.
Juga merefleksi dari betapa banyak orang di luar sana yang tidak seberuntung kita, menerjang siang - malam, panas - hujan, demi sebuah pendapatan yang tidak pasti. Sedangkan di tempat saat ini, saya sudah punya ruangan dan meja kerja sesuai yang diingini, pendapatan dengan nominal pasti bahkan lebih dari cukup, sudah sangat bisa menjadi 'tamparan' jika masih tak bersyukur, jika masih tak melakukan pekerjaan dengan baik. Maka, tidak ada alasan lagi untuk tidak bertahan. Bila punya keinginan untuk move pun misalnya, toh tidak akan memberi jaminan apa-apa, bahwa akan menemukan universe dan kesejahteraan yang sama atau tidak.
Selain itu, karena saya belum bisa membalas banyak kebaikan yang sudah diberikan ke saya sampai hari ini, sampai tepat di tujuh tahun ini. Meski sempat merasa kalah, merasa di level up mau menyerah, selagi masih diberi rasa percaya yang sama, masih diberi kesempatan yang sama, i'll do my best, walau tertatih, walau tertindih, walau harus dari nol lagi. Tapi saya yakin, 'tangan' dari Tuhan dan dari orang-orang baik akan menarik saya untuk berdiri dan berlari kembali.
Second poin: HOW BE SURVIVE?
Caranya, mau menghargai proses. Mau belajar dengan tidak berhenti untuk update dan upgrade skill, mau tegas pada value dan aturan yang tidak bisa tawar menawar, mau sabar hadapi banyak kepala yang beda pendapat, mau instrospeksi dari segala khilaf dan salah yang sudah dilakukan, mau komitmen sama diri untuk melibatkan Tuhan dalam segala pengambilan keputusan, and as a problem solver too.
Tak sampai disitu, kita harus merubah banyaknya mau itu, menjadi kata mampu. Sederhananya, ubahlah mau menjadi mampu. Otomatis akan menjadi amunisi kita untuk menghadapi lebih tajamnya kerikil dan lebih kencangnya angin, kedepannya.
Memaknai betapa berartinya waktu tujuh tahun, jika dikorelasi dalam proses hidup, adalah sebuah fase berkembang, di antara people who come and go, tapi tetap bersama dengan people who come and grow. Maka jangan sampai kita runtuh, melainkan kita harus terus tumbuh.
Komentar
Posting Komentar