Serunya Project Buku Antologi

Bismillah. 

Let me know my story tentang project buku yang telah saya ikuti beberapa tahun terakhir. 

Bagi penulis pemula, tidak mudah bersepakat dengan diri untuk mau berkarya sampai memiliki karya. Beberapa hal yang cukup challenging mewarnai proses itu, seperti inkonsistenan, mood swing, writer block, dan jenuh. Namun, perihal janji pada diri pula yang harus terpenuhi, saya pun akhirnya berhasil menggenapkan sepuluh buku antologi sampai tahun ini. The real dream comes true

Buku antologi, mungkin ada yang awam dengan istilah ini. Saya pun, bahkan awalnya saya menyebutnya: buku kolaborasi. Namun benar, buku antologi adalah buku yang isinya berupa tulisan dari beberapa kontributor yang naskahnya berhasil lolos dan diterbitkan. Sangat bersyukur bisa punya pengalaman ikut project-project tersebut, dengan harapan bisa menjadi ajang personal branding dan batu loncatan untuk one day bisa punya buku solo, berhubung lagi banyak yang mendoakan.

Selain ingin bercerita, let me answer hal-hal yang berkaitan dengan project ini juga. 

First, apakah ada dan sesulit apakah prasyaratnya? 

--> Untuk syarat, tentu ada. Masuk rumah orang saja tentu ada adab-adabnya, apalagi ketika kita ingin melakukan hal-hal baru plus dengan orang-orang baru pula. Maka, sudah dipastikan ada syaratnya, ya. Untuk kesulitan, menurut saya tidak sama sekali, sehingga penting bagi kita untuk membaca dan memahami dengan baik, pun jika tidak paham, kita akan diberi penjelasan. 

Bagi yang ingin atau telah ikut project serupa lebih dari sekali, meskipun secara umum prasyaratnya sama, namun kita tetap harus teliti membaca poin per poinnya, misalnya terkait tanggal deadline pengiriman naskah, minimal dan maksimal jumlah kata, font dan ukuran tulisan yang digunakan, perlu mencantumkan narasi penulis atau tidak, dan sebagainya. 

Second, apakah berbayar?

--> Dari project pertama sampai kesepuluh yang telah saya ikuti, kesemuanya gratis. Artinya tidak ada biaya yang dibebankan kepada penulis atau kontributor baik yang ingin ikut sampai telah terpilih. Namun, banyak pula project antologi yang berbayar, mereka menamainya antologi ekslusif, dengan tambahan fasilitas seperti adanya sesi materi terkait dasar-dasar kepenulisan, jadi worth it sih. 

Balik membahas tentang antologi gratis. Setelah dinyatakan lolos, penulis atau kontributor terpilih membeli buku minimal 1 exlamplar (ini ada yang mewajibkan dan ada pula yang tidak). Spesialnya, kita bisa beli dengan tarif harga penulis, yang jika kita jual kembali bukunya, kita bisa mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan. Bagi saya pribadi, saya selalu membeli dua buku per project, satu bukunya saya miliki sendiri dan satunya lagi untuk niat dijual. Harapannya, buku dan tulisan kita tidak sekedar sampai pada penulisnya saja. Sepakat?

Last, bagaimana caranya mendapatkan informasi tentang adanya event menulis antologi?

--> Sebagai pengguna sosial media aktif, saya tentu memanfaatkan jejaring saya untuk memperoleh informasinya. Akhirnya saya menemukan komunitas-komunitas dan penerbit-penerbit yang menyelenggarakan event itu. Then, social media do their magic, setelah follow dan ikut di akun komunitas A, 'pintu-pintu' komunitas menulis buku lainnya terbuka, termasuk dari sesama penulis yang pernah mengikuti project di komunitas lain yang belum saya ikuti dan ketahui sebelumnya. 

See? Benefitnya banyak kan?! Pun membuat kecintaan saya pada dunia kepenulisan membuncah semakin besar. Project buku antologi memang seseru itu.

Illustrated by Mutiah Sari

Bagi yang follow saya di instagram, mungkin ada yang sudah tahu dari beberapa unggahan foto saya bersama dengan masing-masing buku, yang tidak sedikit memberi support di kolom komentar. So next, saya ingin share hasil-hasil dari kerja keras melawan tantangan-tantangan yang berbuah beberapa karya ini:

1. Surat Rindu

Project buku ini saya ikuti di September 2019 yang secara tidak sengaja saya mendapatkan informasinya dari instagram @penerbitshofia, yang akun tersebut sudah saya ikuti jauh sebelum ada informasi ini. Bak ibarat sambil menyelam minum air, yang awalnya ingin membeli buku terbitan dari penerbit tersebut, akhirnya tertarik untuk ikut project yang dinamai Surat Rindu Challenge

Ingat sekali, saya mengirimkan tulisan di 9 September malam yang merupakan detik-detik pengiriman naskah. Saya mencoba mengingat-ingat tentang apa yang mesti saya tuliskan di saat tidak ada kerinduan spesifik yang dirasakan. Terlintas, ingin menuliskan tentang kerinduan anak pada ayahnya, tapi bisa jadi akan ada penulis lain yang menulis tentang hal yang sama dan memang benar adanya. Karena cukup mepet, saya akhirnya memutuskan untuk menulis tentang pertemanan yang sedang dijalani. Meramunya dengan kalimat per kalimat sehingga layak baca dan akhirnya dikirim dengan rasa optimis bisa lolos walau masih ada kemungkinan untuk tidak terpilih.

Pengumuman disampaikan lewat video dari akun youtube official penerbit tersebut. Nama dan judul penulis terpilih satu per satu muncul, dan ada nama saya diantara 99 penulis terpilih lainnya. 

Akhirnya pada Desember 2019, buku tersebut officially terbit. Tulisan saya berjudul 'Raindu' telah sampai ke pembaca lain, termasuk inspirator tulisan itu yang diapresiasi dengan sangat baik pula. Hamdalah, sebuah awal yang memuaskan. 

---

2. Bagimu Negeri Kami Beraksi

Setelah Surat Rindu, buku ini menjadi buku antologi kedua yang secara resmi rilis pada acara Temu Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin pada 8 November 2020. 

Situasi pandemi yang bertepatan dengan acara kampus yang tetap akan digelar secara daring saat itu, maka panitia pelaksana membuat informasi terbuka untuk para alumni untuk mau berpartisipasi pada project buku ini.

Karena reward-nya menggiurkan, saya tak pikir panjang untuk bersedia ikut. Setelah membaca beberapa persyaratan pada beberapa lembar file PDF yang dikirim oleh kakak senior, saya mulai membuat draft tulisan sembari mengikuti kelas pelatihan singkat yang diadakan oleh para editor yang juga adalah dosen kami. 

Tulisan saya yang berjudul 'Kami (bukan) Garda Terdepan' mengisahkan tentang pengalaman saya sebagai tenaga kesehatan rumah sakit dalam peran saya sebagai profesi gizi selama masa pandemi. Tulisan tersebut terpilih bersama 15 orang alumni dari berbagai angkatan. Saking diapresiasinya, buku tersebut dibeli oleh salah satu petinggi kampus kami sebanyak jumlah penulis yang ada dalam buku tersebut. Selain itu, hasil penjualan buku telah diserahkan sebagai bantuan bagi para alumni lainnya yang bekerja di instansi paparan tinggi, seperti yang sedang berjuang di Wisma Atlit. Sungguh, persembahan dan kado yang mengesankan nan membanggakan.

---

3. Bahagianya Menjadi Penulis

Sejak undangan menulisnya dirilis, saya sempat pesimis bisa ikut oleh karena bersamaan dengan adanya beberapa deadline pekerjaan. Namun, hamdalah bisa setoran tulisan 3 dari 6x24 jam, yang terpilih bersama 66 penulis beruntung lainnya di jilid pertama dengan cover berdasarkan vote terbanyak.

I dedicate this book untuk sahabat-sahabat saya yang menjadi role model, yang pernah mengajarkan serta mengajak untuk mulai dan mau menulis. Juga teruntuk Mira Sahid, penulis baru favorit saya, yang saat itu telah memotivasi di kelas blog beberapa bulan sebelumnya sehingga adanya program pribadi yang saya beri nama 'Kamis Nulis' dan bisa menjadi inspirasi untuk tulisan saya di buku ini.

Sebahagia itu tau kalau bukunya resmi telah terbit dari @nulisyuk di Agustus 2021. Harapan dari buku antologi ketiga saya yang pertama di tahun tersebut, bisa menjadi pemantik bagi saya untuk terus menebar kebermaanfaatan lewat menulis.

---

4. Bright & Right

Dari sekian project yang saya ikuti, ini yang paling berkesan. Dikasih jalan yang sangat dilancarkan sama Allah untuk ikut project bersama @salismapro di Oktober 2021 lalu.

Pengumuman coming soon event 'Bright and Right' dirilis sejak sore dan malamnya baru boleh kirim naskah. Pas tau temanya dan baca rules-nya, naskah berhasil diselesaikan kurang dari 24 jam. Namun berhubung hari itu laptop tidak dibawa pulang serta ke rumah, jadi saya memutuskan untuk mengirim naskah yang telah selesai tersebut di esok harinya tepat jam 8 pagi. 

Setelah hari pengiriman naskah, momen yang ditunggu pun tiba. Pengumumannya sudah di-warning akan disampaikan di grup pada malam hari, sehingga peserta dipastikan terjaga untuk melihat hasil. Penantian akhirnya berbuah manis, nama saya masuk sebagai The Fastest 3 yang secara otomatis nama saya pun bisa tercantum di cover buku. Ah, benar-benar senang, benar-benar bangga. Ditambah tulisan saya berjudul 'Insecure Sembuh Syukur Tumbuh' has officially terbit dan dinikmati sama semua partisipan dan pembaca buku ini.

---

5. Terima Kasih 2021

Sebelumnya, saya senang sekali membuat catatan akhir tahun. Bahkan saya pernah membuat postingan tulisan yang berisikan momen-momen atau kegiatan apa saja yang saya lakukan di setiap tanggal dan bulannya secara detail, namun hanya saya bagi di buku diari dan sebatas blog pribadi. 

Adanya event 'Terima Kasih 2021' dari @mahirnulis di Desember 2021 lalu, memantik saya untuk ingin kembali menuliskan refleksi tahunan yang telah saya lewati, yang jika terpilih maka tulisan saya akan diterbitkan dalam satu buku tersebut, satu media yang akan dijangkau sama lebih banyak orang.

Saat setelah mengirim naskah tulisan, saya selalu berdoa sembari optimis bahwa naskah akan approved. Benar saja, nama saya ada di deretan penulis terpilih lainnya. Tulisan 'Pengalaman Adalah Guru Terbaik' dalam buku yang terbit di Januari 2022 ini, benar-benar merupakan hasil muhasabah tentang perjalanan hidup saya satu tahun terakhir dan akan menjadi tolak ukur saya untuk memasuki tahun-tahun terbaik selanjutnya. 

---

6. Kalau Tenang, Nanti Senang Datang

Jika buku-buku lain yang saya ikuti bertemakan non fiksi, beda halnya untuk event project menulis dari @aksarabersama ini. Setiap penulis diminta untuk menuliskan quote, tanpa batasan seberapa banyak quotes yang akan dimasukkan, tapi hanya untuk satu halaman saja.

Pikir saya, ini mudah tapi ada kesulitannya juga, yang tidak berarti saya tidak ingin ikut serta. Maka, saya mulai mencari-cari quotes yang pernah saya buat asal, saya perindah, saya runut, dan akhirnya menjadi satu halaman yang layak dibaca. Then, mengirim naskah di hari yang sama tulisan tersebut diselesaikan.

Maka, buku 'Kalau Tenang, Nanti Senang Datang' yang terbit pada Maret 2022 lalu, resmi menjadi buku yang berisikan kumpulan diksi yang menguatkan bagi siapapun yang membacanya. Saya pastikan, they'll feel better. 

---

7. Dahsyatnya Keajaiban Sedekah

Awal tahun 2022 ini adalah waktu terproduktif untuk berkarya dalam bidang kepenulisan meskipun masih sekelas buku antologi. 

In fact, sebelum kirim naskah untuk project buku ini, saya mengalami writers block yang cukup parah, sampai saya memutuskan berjarak sejenak sekitar satu-dua hari dari draft tulisan. Senang dan puas saat tulisan akhirnya terpilih, so it's officially my 7th antology books bersama @salampena.

Tulisan yang berjudul 'Menadah Berkah Amalan Sedekah' ini, saya ikutkan menjelang bulan Ramadhan lalu, dengan harapan semoga tulisan saya dan tulisan-tulisan yang diusung dari kisah para penulis inspiratif terpilih lainnya, bisa sampai ke hati para pembaca. Pun bukan bermaksud riya', namun semoga dapat menjadi cambuk bagi kita semua untuk terus (mau) menebar hal-hal baik dalam bentuk apapun. 

---

8. Tumbuh Untuk Tangguh

Sebenarnya, diantara banyaknya undangan menulis dari komunitas menulis yang pernah saya ikuti sebelumnya, saya sudah berkomitmen untuk ikut hanya sekali saja dari setiap komunitas tersebut. Namun, sepertinya pengecualian untuk buku antologi kedelapan saya ini.

Benar, saya kembali mengikuti project menulis dari @nulisyuk. Hal yang membuat saya tertarik kembali karena tema dan cover bukunya. Selain itu, batch ini juga merupakan batch yang spesial, karena kak Zira, menantu Alm. Ustadz Ilham Arifin juga ikut serta. 

Menyesuaikan dengan tema, saat itu saya membuat tulisan yang berjudul 'Muhasabah Sisa Usia', yang merupakan salah satu gambaran perjalanan hidup saya dalam proses tumbuh untuk berusaha menjadi sosok yang tangguh. 

Hamdalah, setelah terpilih dan akhirnya buku ini pun terbit, maka sekaligus saya hadiahkan untuk diri saya sendiri sebagai hadiah ulang di Februari lalu. A really precious gift.

---

9. Perempuan Hebat

Setelah beberapa batch menunggu untuk ikut project dari kak @yuliantsanjaya, akhirnya memilih ikut di tema 'Perempuan Hebat' pada Juni 2022 lalu.

Bagi salah satu kontributor atau bagi sesiapa saja pembaca buku ini, dari judulnya saja yang sudah on point, sudah dapat dipastikan isinya menyaji kisah-kisah perempuan dari sudut pandang berbeda. 

Di buku ini, saya membuat tulisan berjudul 'Kartini Masa Kini', dimana saya mengisahkan tentang perempuan-perempuan hebat i ever meet di circle terdekat saya yaitu tempat kerja. Meski belum menjadi, sebuah kebanggaan bisa berada di circle mereka sehingga dapat saya tuangkan dalam beberapa halaman tulisan. So proudly present, my 9th anthologi has released

---

10. Nothing Perfect

Last one, buku 'Nothing Perfect' menggenapkan wishlist sepuluh buku sampai tahun ini. Sekaligus, menjadi penutup untuk project antologi yang telah saya ikuti. 

Butuh effort sebenarnya untuk mencari komunitas menulis yang membuka event menulis saat itu. Setelah scrolling beberapa hari, akhirnya menemukan postingan akun @pejuangantologi pada Juli 2022 lalu dan tanpa pikir panjang langsung daftar dan kirim naskah. 

Tulisan saya yang berjudul 'Sepakat yang Tak Sepaket' yang terpilih diikutkan dalam buku ini, menggambarkan kerisauan hati atas hal-hal yang saya alami. Membuat saya berpikir untuk lebih legowo terhadap ketidaksempurnaan hidup. 

In the last event yang saya ikuti ini pula, sangat pas menggambarkan bahwa perjuangan memang dibutuhkan untuk hal apapun itu, termasuk saat mengikuti event-event buku antologi, mulai dari awal sampai terakhir ini. 

---

Setelah ini, akan berhenti menulis? Tentu tidak. Saya akan tetap berkarya dengan platform dan media yang saya punya. Menulis akan selalu menjadi rutinitas, akan tetap menjadi terapi healing dan akan bisa menjadi cara penyampaian yang ahsan mewakilkan lisan.

Tidak ada yang sempurna dari para penulis dalam upaya menghasilkan karya. Maka, hormat dan bangga saya pada semua komunitas, penerbit dan kontributor yang telah mewadahi, memberi kesempatan sehingga dapat saling kenal mengenal sejak awal project di tahun 2019 hingga sekarang. 

So, thank you so much for all support. See you.

Komentar