Tips Syukur Ala Jonathan Christie

Ahad yang penuh rencana, qadarullah berakhir dengan aktivitas di rumah. Karena buku bacaan tidak dibawa, maka di hari itu memilih untuk seharian bersama gawai saja. Hasil scrolling dari kanal youtube para selebrita, pilihan saya akhirnya jatuh pada podcast Daniel Mananta. Sebuah tontonan yang bagi saya tidak ingin sekedar 'cuci mata', menghabiskan waktu bahkan kuota, namun berharap ada kebermanfaatan yang bisa diambil dari konten-kontennya.

Sumber: Daniel Mananta Network - Youtube Channel

Benar saja, setelah memilih tontonan lima part video bersama Jojo (sapaan akrab Jonathan Christie) yang saya tuntuskan di hari yang sama, ada banyak pesan-pesan moral yang saya garis bawahi karena sangat relate dengan keseharian kita, baik tentang menghadapi berbagai masalah sampai menyikapinya dengan sebaik-baik muhasabah. Berikut beberapa poinnya:

1. Berusaha dan berserah, bukan menyerah

Saya termasuk pemegang prinsip: "let us do the best and God do the rest". Saya pun percaya, orang-orang yang yakin pada kalimat magis ini, tidak akan mudah give up terhadap apapun usaha sampai hasil yang kita kerjakan dan dapatkan. 

Sang atlet Indonesia ini pun punya keyakinan yang sama. Saat usahanya dalam beberapa pertandingan tidak membuahkan hasil dan sempat merasakan up and down, bukan lantas membuatnya menyerah, gantung raket misalnya. Namun dia lebih memilih banyak berserah dan mengambil hikmah dari setiap kemenangan dan kekalahannya.

2. Memaknai hidup seperti gelas bolong

Jika tak saling beri, jika tak saling bagi, maka diri kita ibarat gelas utuh yang penuh bahkan isinya dapat tumpah ke segala arah begitu saja tanpa memberkahi sekitarnya. Namun, jika gelas tersebut bolong oleh action-action positif kita, maka isi dari gelas tersebut akan mengalir sesuai arus yang ditentukan dengan nikmat yang terus mengisinya tanpa batas.

3. Sedekah tidak akan mengurangi harta

Dalam agama apapun dan sebagai apapun bentuknya, sedekah dalam kondisi keterbatasan dan kemelimpahan, maka akan diberi balasan yang berkali-kali lipat. Berkaca pada pengalaman Jojo yang mendonasikan lima puluh persen dari setiap hasil jerih payahnya untuk membantu atlet-atlet yang sempat berjaya pada masanya sampai membangun rumah-rumah ibadah di beberapa daerah. And see? Karirnya melejit dan kemapanan hidup semakin membersamainya. 

Bukan hanya saya, Jojo, tapi semua pasti pernah merasakan 'the power of sedekah' yang di luar prasangka kita sebagai manusia biasa. Tangan-tangan Tuhan memang akan bekerja pada hamba-hambaNya yang mau peduli sesama. 

4. Menuruti nasehat orang tua

Salah satu kunci kesuksesan dari atlet kebanggan Indonesia ini adalah mengikuti segala keinginan dan perintah orang tua yang juga merupakan atlet dari cabang olahraga yang berbeda. 

Mental yang ditanamkan sejak dini dari orang tuanya, harapan-harapan besar yang diinginkan orang tuanya sebagai penerusnya kelak, menjadi cambuk bagi Jojo untuk fokus pada pilihan karirnya yang sekarang, dengan turut pula doa dan dukungan orang tua yang tak pernah putus menyertai rasa bangkit dan kepercayaan dirinya. 

Kita pun juga harus sama, apapun life goals yang kita punya, ridho orang tua harus menjadi pegangan kita.

5. Menerima diri apa adanya

Menulis setiap bentuk kesyukuran even itu cuman bisa bernapas di hari itu, menjadi rutinitas yang dilakukan oleh Jojo untuk semakin memaknai hidupnya. Setiap pujian dan hate comment yang didapatkanya, tentu sempat membuat dirinya goyah. Namun prinsip besar yang dia tanamkan selanjutnya adalah bagaimana dia mau memaklumi segala kelebihan dan kekurangan yang dia punya dan kemudian tidak terlalu memusingkan penilaian orang-orang terhadapnya. 

Indeed, saya pun pernah mengalami level down insecure pada diri sendiri. Namun yang bisa menyembuhkannya adalah diri sendiri juga. Afirmasi positif pada diri sangat penting untuk keberlangsungan hidup kita, apapun profesi kita, apapun target-target kita. Meskipun kadang cuman bisa peluk diri sendiri dan bilang: terima kasih sudah kuat, besok-besok lagi yuk, pasti bisa.

6. Melibatkan Tuhan

Transaksional dengan Tuhan, yang menjalankan ibadah sekedar rutinitas: berdoa - dikasih - menjadi berkat buat banyak orang. Namun disadari kemudian oleh Jojo, bahwa esensi ibadah yang sesungguhnya adalah membangun relationship kepada Tuhan. Berkomitmen membuat level keimanannya terus bertambah dari kesalahan dan kekalahan sepanjang karirnya, mengamalkan segala doa di sela aktivitas-aktivitas kecilnya serta menjadi momen pendewasaan dari setiap rinci rencana-Nya.

Baginya, imun bisa jadi turun, namun iman jangan sampai ikut kendor. Maka, hal yang bisa kita petik lagi, bahwa kerja keras dan relasi dengan Tuhan, menjadi dua sisi reminder hidup yang bisa kita tanamkan, whenever and wherever we are.

Sumber: Daniel Mananta Network - Youtube Channel

Feel good and feel God, as a closing statement from Daniel yang bisa menjadi kesimpulan dari obrolannya bersama Jojo sekaligus menjadi pesan pemantik buat kita. 

Ah, super jatuh cinta pada dua orang hebat ini. So inspiring 

Komentar