Resume Kajian "Repair Your Life"

Kak Ratu Faradiba, selaku pemateri yang akhirnya memenuhi janji untuk mengisi kajian di Ahad lalu. Sebelumnya, saya memang suka mengikuti kajian-kajian dari Yuk Ngaji Makassar karena penjelasannya sangat mudah dimengerti, juga topik-topiknya banyak membahas tentang hal-hal yang tidak jauh dari keseharian dan fitrah kita sebagai manusia.

Repair your life, it's mean: perbaikilah hidupmu.

Kenapa harus diperbaiki? Padahal kita tidak punya masalah atau merasa baik-baik saja. Tapi tanpa disadari, kita merasa kosong saat kita memiliki banyak aktivitas. Sehingga masalahnya menjadi tidak kasat mata. Maka, cara yang bisa dilakukan untuk memperbaiki hidup adalah dengan hijrah sebagaimana dijelaskan dalam Q.S An-Nisa ayat 100: “Siapa yang berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di bumi ini tempat yang luas dan rezeki yang banyak”.

Hijrah bukan garis finish melainkan garis start untuk berproses atau sebagai batu loncatan untuk masuk ke fase dan proses dimana kita dapat mengkaji tentang Islam. Jika kita masih bermaksiat atau masih taat maksiat, saatnya kita merefleksi dan me-refresh sudah sampai mana hijrah kita. Jangan sampai tahun bertambah, usia berkurang tapi hijrah kita begitu-begitu saja. Pemahaman kita tentang Islam masih sangat minim sehingga kita tidak dapat beribadah secara maksimal, menyeluruh dan kaffah.

Misalnya, secara berpenampilan kita merasa sudah berubah, tapi kita masih campur baur dengan bukan mahram dan masih melakukan transaksi ribawi sehingga hal tersebut kontradiktif dengan pemahaman kita tentang hijrah.

Hijrah adalah berpindah dari kondisi lebih buruk ke kondisi lebih baik dan lebih taat, bukan hanya berproses namun juga berprogres. Hijrah adalah gerbang untuk memperbaiki kehidupan kita sehingga nantinya kita mampu menyusun cita-besar besar yang dapat menuntun kita sesuai jalurnya dan on track dalam menaati syariat-syariat Islam.

Saat bercita-cita besar, jangan sampai membuat kita lupa akan status kita sebagai hamba Allah terhadap segala sesuatu yg ingin kita capai. Saat bercita-cita besar, harus pure dari kerja keras dan kemampuan kita atas izin Allah, serta menunjukkan ketawaduan kita sebagai seorang hamba karena pada dasarnya kita memiliki keterbatasan. Saat bercita-besar, tidak membuat kita keluar dari jalur atau syariat Islam. Misalnya, jika kita bercita-cita menjadi guru besar, namun dalam prosesnya banyak pelanggaran, namun dibenarkan karena sosoknya sebagai guru besar, akhirnya kontradiktif dan dikali nol.

Sukses dalam Islam adalah ketika kita dapat merancang perjalanan dan membuat Allah ridho untuk mencapai surga firdaus, yang tentu berbeda dalam konteks sukses di alam kapitalis (yang selalu berputar di ranah materi dan hanya berfokus pada dirinya sendiri).

Maka, cita-cita dalam kacamata Islam adalah hasil dari identitas kita (siapa kita, untuk apa kita diciptakan, dan akan kemana kita setelah ini). Kesuksesan dalam kacamata Islam adalah sesuatu yang mampu mengantarkan kita mencapai ridho Allah SWT.

Nah, jika kita sudah paham dan sudah menyusun cita-cita, bagaimana selanjutnya?

Maka pakailah identitas dan kesuksesan kita untuk mencapai akhirat. Pintar-pintarlah mengendarai dunia untuk bisa sampai ke akhirat. Selain itu, milikah kapasitas untuk menjawab tantangan zaman (termasuk dengan menuntut ilmu).

Langkah-langkah dasar untuk menyusun cita-cita besar: 

1. Identity (tau identitas kita) 

2. Mentor (cari mentor yg mumpuni dalam pemahaman Islam untuk dapat mengkaji Islam secara kaffah)

3. Develop (mengembangkan kekuatan dalam diri kita karena kita dititipkan banyak potensi) 

4. Team Up (mencari circle yang dapat membantu kita untuk memenuhi kebutuhan kita sehinggga hijrah yang dilakukan harus berjamaah agar saling mengingatkan dan menasehati dalam kebaikan)

5. Community (masuk dalam komunitas yang melaksanakan dakwah untuk menyebarkan islam secara luas. Sehingga apapun profesi kita, kewajiban kita adalah berdakwah, termasuk kita sebagai perempuan karena perempuan adalah cikal bakal peradaban)

Think big, start small and learn fast. That's all the points. Juga, kajilah Islam karena islam membuat kita jatuh cinta berkali-kali saat kita mengkajinya.

Komentar