Ramadhan 1442 H: Safari Masjid-Masjid Makassar

Salah satu nikmat yang saya rasakan selama bulan Ramadhan adalah nikmat ibadah yang berkali-kali lipat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Meskipun bagi perempuan disunnahkan untuk shalat di rumah saja, namun kesempatan beribadah khususnya ibadah tarawih yang hanya sekali setahun dan di tengah pandemi ini, pun berusaha saya laksanakan semaksimal mungkin. Dan merupakan sebuah kesyukuran, keluarga pun memiliki semangat ibadah yang besar dan menjadi pengingat saat iman sedang naik turunnya.  Maka di tulisan kali ini, saya ingin berbagi pengalaman sekaligus mengajak kalian untuk merasakan sensasi safari Ramadhan di beberapa masjid-masjid besar Makassar. 

1.    Masjid Raya Makassar

(20 April 2021 / Malam 09 Ramadhan)

Selepas buka puasa bersama keluarga, kami sepakat untuk mengunjungi masjid ini yang merupakan salah satu masjid besar yang selalu ramai dikunjungi oleh jamaah baik warga setempat maupun dari luar kota Makassar. Malam itu kami sampai tepat waktu dengan jarak tempuh perjalanan yang cukup jauh. Sesampainya saya disana, para jamaah sudah mulai memadati masjid. Protokol kesehatan pun diberlakukan di masjid ini yang tentu kami diwajibkan untuk memakai masker dan menjaga jarak dengan mengambilan shaf sesuai penanda yang sudah dibuat. Lantunan bacaan Quran imam masjid dan dzikir serta shalawat menambah kekhusyukan ibadah malam itu.

2.    Masjid Al-Istiqomah Citraland

(24 April 2021 / Malam 13 Ramadhan)

Sekilas, interior masjid ini mirip seperti masjid Nabawi, Arab Saudi. Sehingga masjid yang terletak di dalam Perumahan Citraland ini memiliki daya tarik bagi para jamaah yang ingin mengunjungi masjid ini. Masjidnya bersih dan cukup luas sehingga dapat menampung banyaknya jamaah laki-laki di lantai dasar dan jamaah perempuan di lantai dua, juga beberapa jamaah di pelataran masjid. Protokol kesehatan juga diberlakukan di masjid ini, walaupun tidak mengharuskan kami untuk jaga jarak namun kami tetap dianjurkan memakai masker untuk proteksi diri dan ceramah agama yang disampaikan oleh penceramah juga hanya 15 menit.

3.    Masjid Raya Bukit Baruga

(27 April 2021 / Malam 16 Ramadhan)

“Mau ke mana lagi kita malam ini?”, pertanyaan ini selalu menjadi pembuka untuk diskusi dan membuat kesepakatan yang hampir dilakukan setiap hari. Dengan berprinsip bahwa semakin jauh, maka insyAllah akan semakin besar pula pahala yang akan didapatkan. Sehingga malam itu kami memutuskan untuk mengunjungi salah satu masjid yang terletak dalam sebuah perumahan Bukit Baruga Antang. Dan benar, karena jarak rumah menuju masjid ini cukup jauh sehingga malam itu kami harus masbuk 3 rakaat. Seperti masjid-masjid pada umumnya, kami diwajibkan untuk menjaga jarak shaf dan memakai masker. Suara khas imam masjid, suara sayup-sayup jamaah yang sedang mengaji dan angin sepoi-sepoi berhasil membuat keteduhan ibadah malam 16 Ramadhan kala itu.

4.    Masjid Al Markaz Al Islami

(28 April 2021 / Malam 17 Ramadhan)

Masjid ini menjadi salah satu masjid yang wajib menjadi destinasi wisata religi di Makassar. Lokasinya pun tidak jauh dari Masjid Raya Makassar. Tak banyak yang berubah dari kunjungan terakhir saya ke masjid ini. Setiba di sana, kami disambut oleh ramainya pengunjung di pelataran masjid sampai di lantai 3 masjid megah ini. Malam itu, saya merasakan kenikmatan yang berbeda, pun juga karena bertepatan dengan perayaan Nuzulul Quran. Saya masih mengingat betul salah satu pesan dari bapak Ustadz yang menyampaikan ceramah agamanya bahwa: “jika kita mendekatkan diri dengan Al-Quran maka Allah pun akan senantiasa memuliakan dan memudahkan kehidupan kita.  Maka hiasilah hari-hari dan rumah-rumah kita dengan Alquran”.

5.    Masjid Muhammad Cheng Hoo

(29 April 2021 / Malam 18 Ramadhan)

Selepas buka puasa sesi kedua bersama keluarga, malam itu saya merengek untuk meminta berkunjung ke masjid ini. Salah satu masjid besar yang juga menjadi salah satu icon Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Masjid yang dibangun oleh persatuan muslim Tionghoa ini memiliki bangunan unik dengan nuansa Tionghoa yang kental. Qadarullah, setiba di masjid saya akhirnya yang tidak bisa ikut shalat berjamaah. Namun, saya tetap menikmati kekhusyukan ibadah dalam masjid ini. Sebelum pulang, saya tidak lupa memotret beberapa sisi dari masjid bernuansa warna favorit saya ini.

6.    Masjid Lantja Abdul Massih

(04 Mei 2021 / Malam 23 Ramadhan)

Malam 10 Ramadhan tentu menjadi momen ibadah yang sayang untuk dilewatkan. Maka, kami memilih masjid yang terletak di samping Balai Paru Makassar ini yang lokasinya juga tidak jauh dari rumah kami. Masjid ini dikenal dengan masjid panjang yang konon nama masjid ini diambil dari nama pemiliknya yang mewakafkan rumahnya untuk pembangunan masjid. Dari luar, masjid ini tampak sederhana, namun saat masuk ke dalam suasananya lebih nyaman ditambah dengan pencahyaan lampu-lampu kristal besar yang tidak mengurangi kenikmatan beribadah. Sayangnya, saya tidak sempat bertemu sahabat saya yang malam itu rencananya akan melakukan i’tikaf di tempat yang sama.

7.    Musholla Rumah Sakit Ibu dan Anak Ananda

(05 Mei 2021 / Malam 24 Ramadhan)

Pagi hari sebelum berangkat kerja, saya sudah pamit kepada Mama dan keluarga di rumah untuk pulang terlambat karena akan buka puasa dan tarawih di kantor saja malam ini. Selepas dan saat jeda dinas, kami akhirnya buka puasa bertiga. Beberapa menit setelah shalat magrib, kami pun naik ke musholla yang bertempat di lantai 9. Malam itu, suasana mushollah sedikit sepi yang hanya terdiri dari karyawan dan keluarga pasien saja. Ibadah shalat isya, tarawih dan witir berlangsung dari jam 19.00 – jam 19.55 tanpa ceramah agama sehingga teman-teman yang dinas tetap dapat menjalankan pekerjaan dan ibadah secara bersamaan dengan tidak saling mengganggu satu diantaranya.  

8.    Masjid Al Fatih Al Anshar

(07 Mei 2021 / Malam 26 Ramadhan)

Berbeda dengan masjid-masjid lain yang memiliki kubah, masjid ini justru memiliki daya tarik dimana di salah sudut masjid dibentuk menyerupai Ka’bah sehingga masjid ini lebih dikenal dengan masjid Ka’bah. Masjid ini pun juga dibangun oleh sebuah keluarga dan meniatkannya sebagai amal jariyah bagi keluarga besar mereka yang lebih dahulu telah berpulang. Masjid ini menjadi salah satu destinasi favorit saya bersama keluarga dan teman-teman sehingga tidak heran jika masjid ini selalu ramai dikunjungi oleh para jamaah dari manapun berada.  

9.    Masjid Amirul Mukminin

(10 Mei 2021 / Malam 29 Ramadhan)

Dikenal dengan masjid Terapung dimana masjid ini terletak di lokasi Pantai Losari Makassar yang merupakan icon kota Makassar. Saya dan keluarga berangkat dari rumah lebih awal karena pengalaman sebelumnya akses jalan menuju masjid ini ramai dengan tidak jarang terjebak kemacetan. Salah satu berkah di malam itu, saya bertemu secara tidak sengaja dengan salah satu sahabat saya dan suasana masjid yang tidak begitu ramai malam itu memudahkan kami untuk berkomunikasi di waktu yang terbatas. Udara malam dan sejuknya angin pantai di malam akhir Ramadhan menjadi pengingat bahwa nikmat Allah sungguh tiada batas. 

10. Masjid Sultan Alauddin

(Malam 01 Ramadhan, Malam 30 Ramadhan, Malam Ramadhan Lainnya dan Shalat Idul Fitri)

Jika diibaratkan, lima langkah dari rumah sudah bisa sampai di masjid ini. Betul, masjid ini adalah masjid yang terletak di depan perumahan kami dan bagi saya pribadi wajib membuka dan menutup Ramadhan di masjid ini. Di masjid ini, saya banyak bertemu dengan tetangga dan ibu-ibu komplek yang jarang saya temui sebelumnya, pun jika bertemu hanya saling melontar senyum dan terlibat obrolan singkat. Saya memiliki banyak kenangan di masjid ini, kenangan masa kecil yang sering ikut bersama Alm. Bapak, bepergian ke masjid ini bersama tetangga depan dan samping rumah, dan momen-momen mengisi Amaliah Ramadhan yang masih sangat segar diingatan. Time flies is so fast. Dan tahun ini adalah pertama kali kami berlebaran di masjid ini dengan suasana kekeluargaan warga kompleks yang rukun nan bahagia di hari yang fitri.

***

Alhamdulillah alaa ni’matil iman. Alhamdulillah alaa ni’matil islam. Alhamdulillah alaa ni’matil hidayah. Alhamdulillah alaa ni’matil taubah. Alhamdulillah alaa ni’matil hijrah. Alhamdulillah alaa ni’matil ukhuwah.

Teriring doa untuk diri, keluarga dan seluruh umat muslim di dunia agar bertemu di Ramadhan tahun selanjutnya dalam keadaan sehat dan selamat. 

Taqabalallahu minna wa minkum. Maaf lahir dan batin.

Komentar