My 2017 Review's

2017, can’t describe how feel blessed I am. Rasa senang, sedih, suka dan duka, semuanya Allah kasih di tahun ini. Berikut saya akan me-review singkat apa-apa yang sudah saya capai sampai di hari ke 365 ini. Bukan untuk siapa-siapa sih, hanya sebagai reward akhir tahun bagi diri sendiri berupa tulisan supaya bisa jadi kenang-kenangan.

UNTUK DIRI SENDIRI
Kondisi kesehatan cukup baik. Namun, sempat sedikit  menurun, dimana sistem imun tubuh sempat beberapa kali tidak bersahabat. Penyebabnya, karena kelelahan oleh aktivitas kerja dan luar kerja, juga sempat beberapa kali pulang malam dengan kondisi kehujanan saat puncak-puncaknya musim hujan. Susah tidur pun juga cukup sering saya alami, saya bahkan bisa tidur diatas pukul 22.00 padahal besoknya harus berangkat kerja pagi-pagi, yang otomatis jam tidur jadi tidak ideal. Ditambah lagi dengan jatah tidur siang yang hanya sekali seminggu. Selagi tidak ada kegiatan penting dan mendesak di hari libur, bagi pekerja kantoran termasuk saya, akan memilih tidur dibandingkan sekedar jalan-jalan atau nongkrong di mall. Sempat ditegur karena berat badan naik, tapi percayalah jika naiknya hanya seiprit, apalagi didukung dengan nafsu makan menurun saat red-day. Sejak dulu saya memang punya masalah dengan berat badan, jadi makanya mengharuskan saya sekarang untuk belajar, kuliah, dan kerja tentang gizi. He-he-he

UNTUK KELUARGA
Alhamdulillah semuanya sehat-sehat. Mama yang sudah dipindahtugaskan di Makassar akhirnya tidak mengharuskan beliau lagi untuk bolak-balik Makassar-Pangkep. Kabar bahagia pun datang dari Kakak yang merasakan hamil kedua di tahun ini. Selain itu, Adik yang sudah menunjukkan tanda-tanda akan lulus kuliah yang kemungkinan besar tahun depan. Ditambah dengan ponakan pertama berusia lebih 2 tahun yang sudah semakin cantik, pintar dan menggemaskan. Ditutup dengan hadirnya ponakan kedua di tanggal 13 November yang diberi nama: Muhammad Fayyadh Harfat. So excited dengan ponakan kandung yang sudah sepasang. Yeay!

UNTUK PEKERJAAN
Sejak masuk dan bergabung pada April 2016, sampai saat ini sangat bersyukur bisa berada di lingkungan tempat dan teman-teman kerja yang maha baik. Sempat punya pengalaman kerja untuk beberapa survey sebelum bekerja di tempat kerja yang sekarang. Jika disuruh memilih, saya masih memilih untuk bekerja di instansi seperti di rumah sakit dibanding bekerja freelance yang menjanjikan pengalaman dan salary lebih lumayan. Karena sebenarnya bagi sarjana gizi juga, bekerja di rumah sakit adalah bekerja di tempat yang dimana kita bisa dapat banyakkkkk ilmu, trust me! Dapat amanah yang sudah hampir 2 tahun ini, tidak bisa saya pungkiri bahwa banyaknya ‘ujian naik kelas’ yang harus saya jalani. Pernah lelah sekali saat momen akreditasi, pernah senang sekali saat momen anniversary, pernah bertengkar hebat dengan partner shift yang puncaknya sempat masing-masing mau resign. Tapi setelah itu, Allah kasih semangat lagi, Allah kasih bonus kenaikan gaji, dan Allah takdirkan untuk kesemuanya baik-baik lagi.

***

Dari semua aspek, baik dari diri sendiri, keluarga, dan pekerjaan, tidak hanya saya yang punya kisahnya sendiri. Saya yakin setiap orang mempunyai, menyimpan dan bahkan memilih membagikannya dengan cara atau versi mereka masing-masing. Sebenarnya yang terpenting dari muhasabah akhir tahun adalah bahwa apa yang sudah kita jalani di tahun yang sekarang, sebisa mungkin menjadi reminder untuk diri sendiri supaya bisa lebih baik lagi di tahun yang baru. 

Ada yang bilang: ‘Calendar does not decide when you are going to change your life for better, you do’. Jadi seberapa banyak dan seberapa besar sesuatu yang akan dilakukan selanjutnya, make a nice day in your 2018. Resolusi khusus? Insya Allah dalam waktu dekat mau kuliah lagi. Target nikah? Bisa jadi, kalau jodohnya datang menjemput *eh

Komentar