Mengenal Karakter Perempuan Inspiratif Film, Ini Versi Saya!

Jika ditanya seberapa banyak film yang sudah dinonton?! Jawabannya: tidak ingat. Jika ditanya seberapa sering saya menonton film?! Jawabannya: tidak sering juga, seadanya stok filmnya dan sesempatnya. Saya tipikal penikmat film yang pilah pilih genre, setelah The Conj*ring, saya tobat tidak mau lagi nonton film horor. Film berbau action lebih-lebih bukan selera saya. Sebangsa film harpot juga tidak suka. Kalau ada yang mau mentraktir nonton film di bioskop, saya pun masih tawar-menawar.

Dari sekian banyak film yang sudah saya tonton, ada karakter-karakter yang membuat saya tidak bisa move on. Dan malah menginspirasi saya untuk ingin menjadi sosok karakter-karakter berikut ini di kehidupan nyata.

1. Mitchie – Film Camp Rock


Suara merdu Mitchie yang diperankan oleh Demi Lovato di film ini membuat saya makin jatuh cinta pada dunia musik. Film Camp Rock adalah genre film musikal yang dikemas untuk anak-anak remaja, alurnya berkisah tentang persaingan sengit di dunia seni di perkemahan rock. Dimana Mitchie adalah seorang siswa yang punya talent yg luar biasa namun tidak berani untuk show-up tentang karya-karyanya. Dan akhirnya, ia berhasil naik panggung dan dengan tidak sengaja duet bersama The Jonas Brother dengan membawakan lagu yang berjudul This Is Me, yang merupakan part dari lagu yang selama ini dicari oleh Joe Jonas yang juga bermain di film tersebut. 

Actually, saya suka benyanyi sejak kecil namun hanya sekedar hobi. Setelah terkagum dengan suara Demi Lovato, saya sampai punya mimpi untuk bisa punya suara sebagus itu. Saking fans-nya saya juga dari makna lagu hits tersebut, saya sampai hapal banget teksnya, bahkan punya mimpi untuk sukses menyanyikan lagu itu meskipun bukan dengan personil Jonas Brother.

2. Bu Ann – Film Teacher’s Diary



Film yang tayang perdana pada 20 Maret 2014 ini berkisah tentang perjuangan guru yang mengajar di sekolah terapung di sebuah daerah terpencil di negara Thailand. Adalah ibu Ann (yang diperankan oleh aktris Laila Boonyasak), sosok guru cantik nan sederhana, yang berhasil membawa angin segar untuk anak-anak pulau kembali menuntut ilmu dan bersekolah. Namun cobaan silih berganti datang saat memutuskan untuk mengajar di pulau tersebut. Dari semangat yang naik-turun, bencana alam yang merusak sekolah, sampai anak-anak murid yang tidak direstui bersekolah lagi  dan dipaksa bekerja oleh orangtuanya. Namun hebatnya, benda magis yang bisa membuat sang guru tetap bertahan adalah: buku harian/diary. 

Dari alur suka-duka film yang berdurasi 1 jam 45 menit ini, yang membuat saya kagum adalah kecintaan ibu Ann terhadap murid-muridnya, kesabaran ibu Ann dalam mengajar dengan sarana dan prasarana terbatas, serta  amanah besar yang harus dijaga Ibu Ann untuk profesinya. Yang alhasil membuahkan balasan cinta dan kasih sayang dari murid-muridnya sendiri, juga dari sesama rekan guru profesinya yakni Pak Song (yang diperankan oleh aktor Sukrit Wiestkaew), yang nyatanya bertemu dan saling mensuport hanya dengan perantara: buku harian/diary. So that’s the real sweetest memories. 

3. Ayu – Film Cek Toko Sebelah


Bagi penikmat film Indonesia, pasti sudah tidak asing dengan aktris Adinia Wirasti. Dari sekian banyak film yang dibintangi, she is success to build a beautiful character in this movie, yang diperankan sebagai Ayu dalam film yang diproduseri oleh Ernest Prakasa ini. Dalam film ini, Adinia Wirasti dipasangkan dengan aktor Dion Wiyoko yang berperan sebagai Yohan, suami Ayu. 

Karakter yang dibangun dari sosok Ayu ini sangat menyentuh banyak hati bagi siapapun yang menontonnya, khususnya bagi para perempuan. Bagaimana tidak, dia digambarkan sebagai sosok istri/pasangan yang sangat peduli, perhatian dan sayang dengan suami dan keluarganya, seorang perempuan yang sangat menjaga kehormatan keluarganya, seorang dreamer yang dengan sangat sabar mengubur keinginannya hanya demi restu suaminya. Saya yakin sosoknya akan jadi role model bagi yang sudah menikah dan bahkan bagi yang belum menikah. And I’ll do same for my future. Insya Allah. 

Kesimpulannya, perempuan mana pun akan cantik inner-outner kalau tetap jadi dirinya sendiri. Bercermin pada orang-orang lain tentu tidak masalah asalkan outcome-nya positif untuk diri sendiri juga. Dan dari film sebisa mungkin bisa menjadi media untuk kita bisa mem-flter hal-hal baik dan buruknya kehidupan, karena saya yakin dari semua film akan ada pesan yang ingin disampaikan bagi penontonnya.

Ps: list film diatas wajib tonton yah. Yang belum nonton dan gak punya filmnya, saya masih simpan kok :)

Komentar

  1. Yess, harus bisa jadi diri sendiri. And whatever that, kamu cantik!

    BalasHapus

Posting Komentar