Ramadan 1437 H: Saya Rindu Nenek
Ramadan datang alam pun riang menyambut bulan yang berkah, begitulah lantunan lagu hits religi Tompi yang mendadak sering diputar dan didendangkan. Bulan ke-sembilan Hijriyah ini merupakan bulan yang sangat dinanti-nanti oleh umat Muslim di seluruh dunia. Ada yang diberi rezeki untuk menjalankan Ramadan di tanah suci atau bahkan sekedar berkumpul bersama keluarga besar. Saya yakin doa penghujung Ramadan setiap orang adalah ingin dipertemukan kembali dengan tetap bersama keluarga lengkap. Namun setiap orang pun harus berlapang dada dan ikhlas jika tidak ditakdirkan demikian, termasuk saya, termasuk keluarga kami, karena kami masih berduka oleh kepergian nenek.
Almarhumah nenek berpulang pada
tanggal 28 April 2016. Kondisi kesehatan beliau memang mulai menurun sejak satu
tahun terakhir. Menetap di kampung halaman Kabupaten Bone Sulawesi Selatan,
beliau hanya dirawat oleh dua orang nenek yang juga tinggal serumah dan merupakan
saudara kandung beliau, om serta sepupu yang masih duduk di bangku sekolah
dasar. Jarak kota Makassar-Bone yang cukup jauh dan karena kesibukan pekerjaan,
membuat saya dan keluarga berkunjung ke rumah nenek hanya sebulan sekali atau
seminggu sekali jika tau beliau sedang sakit.
Di Ramadan tahun-tahun sebelumnya,
biasanya saya dan keluarga hanya berlebaran di Makassar dan tiga hari
setelahnya baru bertandang ke kampung halaman dan menetap selama seminggu.
Namun di tahun 2015 lalu, kami menghabiskan hampir sebulan penuh puasa di
Makassar dan menutup penghujung puasa dengan dilanjutkan berlebaran di kampung
halaman, karena pertimbangan kondisi nenek yang sudah tidak memungkinkan
menempuh perjalanan darat kurang lebih 5 jam untuk ke Makassar.
Saat kondisi nenek masih sehat dan
kuat, tiap tahun beliau tidak pernah absen untuk datang berpuasa ke Makassar. Saya
masih ingat betul nenek akan datang 2 atau 3 hari sebelum hari H puasa pertama.
Kondisi kesehatan beliau sudah tidak mewajibkannya untuk berpuasa namun dengan
tetap membayar fidyah (bayaran denda yang
dikenakan kepada seseorang yang tidak dapat mengganti puasanya di bulan
Ramadan pada sesuatu tahun sampai tiba Ramadan tahun berikutnya).
Meskipun begitu, beliau masih ingin dan tampak semangat untuk bangun sebelum
subuh bersantap sahur bersama anak dan cucunya. Selepas imsak dan adzan, beliau
dengan khusyuk menjalankan ibadah sholat wajib dan sunnah subuh dengan posisi sholat
duduk. Plus-nya lagi menahan kantuk untuk tidak tidur dengan mengaji menggunakan alquran berukuran besar dibantu
penglihatan beliau yang sudah agak kabur. Menu buka puasa favorit nenek adalah
ikan masak, juga indomie goreng yang kadang minta dibuatkan saat beliau merasa
lapar di siang hari. Menu favorit lebaran nenek adalah kari ayam, saat di Makassar mama tak pernah absen membuatkannya untuk nenek, bahkan jika beliau sedang di kampung halaman kari ayamnya pun tetap dikirim khusus untuk beliau melalui jasa mobil daerah.
Dan tahun 2014 adalah Ramadan terakhir nenek di Makassar.
Saya rindu saat hanya menemani nenek
berjam-jam ketika aktifitas beliau sudah hanya seputar mobilisasi kamar. Saya
rindu memotivasi nenek untuk bisa duduk dan menggerakkan kaki saat beliau sudah
susah untuk berdiri lagi. Saya rindu saat menyuapi nenek agar bisa
menghabiskan makanannya. Saya rindu membantu nenek mengenakan dan membantu
memperbaiki mukenanya yang sering terbalik. Saya rindu menaburkan bedak di
punggung nenek setelah beliau selesai mandi. Saya rindu saat nenek mencoba melafalkan
dengan benar nama-nama kedelapan cucunya. Saya rindu saat nenek memanggil dan
menyebut nama saya yang sebenarnya adalah uchi menjadi osyi. Saya rindu tidur
hanya berdua bersama nenek sambil mencium aroma khas rambut dan menatap lekat
wajah keriput beliau. Saya rindu segalanya tentang nenek. Sempat bermimpi bertemu nenek di tempat yang
sangat indah, semoga pertanda sudah di surga-Nya Allah.
1437 Hijriyah, tahun ke 16 Ramadhan tanpa Alm. Etta/bapak, tahun pertama Ramadhan dengan
kehadiran ponakan baru, juga tahun
pertama Ramadhan tanpa nenek tercinta. Al-fatihah untuk Almh. Hj. Husnah Wahid. Aamiin
#SebulanNgeblogKepo
#SebulanNgeblogKepo
Komentar
Posting Komentar