#CeritaKKN: Profesi atau Reguler?
DAN sumber kegalauan terbesar saat
ini, adalah KKN. masih bingung untuk memantapkan hati memilih regular atau
profesi ?? insya Allah hasil jajak pendapat dan survey kecil-kecilan ini bisa
mengobati perasaan dilematis teman-teman. semoga bermanfaat :)
kakak, minta pendapat ta boleh ?? haha. bagaimana menurut ta ttg KKN reguler dan profesi ?? dan dulu memilih yg mana ?? minta tolong komentar ta', terima kasih banyak
kak
uphy – mahasiswi ekonomi unhas: kalau saya
regular. seruuuu karena banyak fakultas. kalau profesi kan cuman untuk
kesehatan hehe
kak
dachan – sarjana kesehatan masyarakat: kalau profesi enak karena banyak teman dari
FKM, ada juga yang diajak kerjasama. kalau regular kerja laporannya setengah
mati. persamaannya sama-sama punya banyak teman :)
kak
udha – mahasiswa teknik arsitek unhas: bagus
dua-duanya tapi saya lebih pilih regular. karena punya kenalan baru dengan
karakter berbeda-beda apalagi banyak ilmu didapat karena banyak dari jurusan
lain. dibandingkan profesi sesamanya sudah saling mengenal :D
kak
bohari – sarjana gizi: iya, yang
saya tahu teman-teman gizi untuk KKN di bulan juni itu pilih KKN profesi karena
kita akan digabung dengan beberapa mahasiswa kesehatan dalam satu posko, sehingga
kita dapat bekerjasama dengan lintas profesi kesehatan
kak
bila – sarjana sastra Indonesia: saya dulu
ikut regular. masing-masing KKN punya kelebihan dan kekurangan sih. kalau untuk
jiwa petualang yah KKN regular. tapi kalau untuk yang berjiwa pasif yah KKN
profesi saja
kak
wana – mahasiswi gizi unhas: saya tidak
bisa cerita kalau KKN regular. tapi kalau menurut saya KKN profesi bagus karena
program kerjanya nyambung semua fakultas
kak
rendra – sarjana kesehatan masyarakat: kalau
menurut saya mending untuk memilih profesi supaya lebih sesuai dengan profesi
yang bakal kita dapat jika sudah sarjana. kalau regular sifatnya lebih ke umum
kak ekhy – sarjana kesehatan masyarakat: kalau aku dulu
pilihanku regular karena menurutku kami di kesmas KKN PK itu mirip-mirip aja
sama PBL, dan memang ternyata menurut teman-temanku sama persis, cuma waktunya yang
2 minggu tiap semester digabung jadi 2 bulan. menurutku utk mahasiswa gizi
cocoknya KKN PK. saran, jangan
menjemur sembarangan, trus jaga juga hubungan baik dengan teman-teman seposko,
bagaimanapun bencinya terhadap pribadi seseorang, tetap harus dijaga perasaan. selamat
ber-KKN-ria :D
kak destry
– sarjana kesehatan masyarakat: dulu saya
KKN profesi. kalau menurut saya, bagus kalau profesi krn ilmu kita bisa diaplikasikan
kak sarah – mahasiswi farmasi unhas: saya
lebih pilih reguler karena bisa shering sama teman-teman yang beda jurusan sm
kita. kalau profesi bagus juga karena kita bisa lebih fokus sama jurusan kiita
tapi kurang sosialisasi dengan jurusan lain, tapi terserah mau memilih yang
mana
kak misbah –
mahasiswi kedokteran unhas: kalau
saya kemarin profesi. kalau menurut saya keduanya punya kelebihan
masing-masing. kalau reguler selain dengan masyarkat kita juga harus
bersosialisasi dengan teman posko yang berasal dari fakultas lain, yang berbeda
sekali karakternya dengan kita. tapi kalau dari profesi kelebihannya kita lebih
fokus dengan profesi kesehatan yg semua proker menyangkut skill kita
kak surach - sarjana gizi: saya dulu KKN profesi. masing-masing KKN ada kelebihan masing masing. KKN reguler itu bersifat umum dan intervensinya tidak mengkhusus ke bidang ilmu kita, berbeda dengan KKN profesi yang lebih mengkhusus ke bidang kita dan bisa diaplikasikan ilmu yang pernah kita miliki. kalau anak kesmas ambil reguler boleh-boleh saja karena mereka sudah mengalaminya saat PBL, tapi kalau anak gizi sebaiknya mengambil KKN profesi
kak arfah – sarjana sastra inggris: dua-duanya punya tantangan masing-masing. tapi menurut kakak bagusnya memilih regular karena bisa mengabdi ke masyarakat, cuman harus bisa bertahan dengan kondisi air, kamar mandi kurang, dll. kalau profesi memang agak praktis dan kurang tantangan. kalau dulu kakak profesinya di Makassar jadi tidak terlalu ribet kesana kemari. cuman kakak dengar info untuk tahun-tahun setelah saya, dihapuskan untuk profesi Makassar, adanya di luar kota saja.
kak surach - sarjana gizi: saya dulu KKN profesi. masing-masing KKN ada kelebihan masing masing. KKN reguler itu bersifat umum dan intervensinya tidak mengkhusus ke bidang ilmu kita, berbeda dengan KKN profesi yang lebih mengkhusus ke bidang kita dan bisa diaplikasikan ilmu yang pernah kita miliki. kalau anak kesmas ambil reguler boleh-boleh saja karena mereka sudah mengalaminya saat PBL, tapi kalau anak gizi sebaiknya mengambil KKN profesi
kak arfah – sarjana sastra inggris: dua-duanya punya tantangan masing-masing. tapi menurut kakak bagusnya memilih regular karena bisa mengabdi ke masyarakat, cuman harus bisa bertahan dengan kondisi air, kamar mandi kurang, dll. kalau profesi memang agak praktis dan kurang tantangan. kalau dulu kakak profesinya di Makassar jadi tidak terlalu ribet kesana kemari. cuman kakak dengar info untuk tahun-tahun setelah saya, dihapuskan untuk profesi Makassar, adanya di luar kota saja.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
minta pendapat ta boleh ?? untuk teman-teman
yang mau KKN, bagaimana menurut ta ttg KKN reguler dan profesi ?? dan akan memilih
yg mana ?? minta tolong komentar ta', terima kasih banyak
muti
– mahasiswi hukum unhas: pilih
profesi biar lebih berpengalaman kerja. tapi sebenarnya bagus juga kalau regular
biar kita laksanakan juga tugas kita sebagai agent of change, dan tempatnya jangan
telalu jauh. saran, adakan regular dan profesi, masing-masing sebulan jadi
semua pengalamannya terasa :)
ridha
– mahasiswi kedokteran gigi unhas: saya
lebih memilih profesi, alasannya lebih dekat, dan saya sementara penelitian
skripsi, jadi untuk memudahkan penelitian memilih yang dekat
ana
– mahasiswi farmasi uin: mungkin
sebaiknya profesi biar pengembangan ilmunya lebih spesifik. kalau regular mungkin
seperti ke desa-desa dan membuat penyuluhan atau semacamnya
intan
– mahasiswi fkm unhas: saya
memilih profesi karena lebih terkhusus untuk jurusan kita
eva
– mahasiswi ekonomi umi: lebih baik
profesi saja. kalau profesi jika memang kinerja kita baik di tempat KKN kan
nantinya bisa ditarik kerja disitu
mirwanto
– mahasiswa fkm umi: kalau
menurut saya, lebih baik kita ambil profesi supaya kita tau fungsi kita di
puskesmas atau rumah sakit. jadi, ketika selesai, kita sudah dapat pengalaman
sebelumnya di bidang kesehatan khususnya
asma
– mahasiswi farmasi unhas: reguler
dong ! kalau profesi mah nanti di dunia kerja ketemu orang sesama profesi juga
aries –
mahasiswa elektro unhas: uhm KKN reguler lebih mengarah pada pengabdian
masyarakat, dan KKN Profesi lebih mengedepankan profesionalisme mahasiswa.
masing-masing memiliki bobot yang sama, namun masing-masing juga memiliki
hubungan yang sesuai dengan jurusan masing-masing. ada beberapa jurusan yang
lebih sesuai dengan KKN reguler, namun ada juga yang lebih cocok dengan KKN
reguler. kalau diminta memilih, mungkin saya memilih KKN profesi, karena jurusan
saya berhubungan dengan profesionalisme ketika kita terjun dalam dunia kerja
asty – mahasiswi fkm unhas: kalau
saya KKN profesi karena lebih dekat hehe
sri – mahasiswi sastra jepang unhas: sebenarnya
masih bingung mau yang pilih mana, tapi mengingat orangtua yang sepertinya tidak
mengizinkan pergi terlalu jauh, jadi mungkin saya ambil yang profesi plus
waktunya juga
munawar – mahasiswi fkm umi: kalau KKN profesi menurut saya itu lebih
bagus, karena lebih mengaplikasikan langsung sesuai dengan keahlian dalam
bidang kita. mungkin lebih bisa mengenal secara langsung sperti apa nantinya
pekerjaan, atau profesi yang cocok ketika kita ingin bekerja
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
menurut
rumor yang beredar, KKN profesi tahun ini akan dihapuskan karena KKN profesi
sudah tidak diakui lagi oleh UPT KKN Unhas. menurut Kak Surach, yaaaa cari info dulu
dan pastikan. bisa tanyakan ke PD 1 atau PD 3 FKM atau ke pengelola KKN di
kedokteran atau tanya-tanya juga ke anak-anak fakultas kedokteran. NAH, bagaimana teman-teman ?? silahkan
memantapkan hati untuk memilih diantara keduanya, kalau masih dilematis juga,
shalat istikharah-lah haha. apapun pilihan kita
nanti, apapun yang dipilihkan untuk kita nanti, mudahkan lancarkan dan berkahi
ya Rabb ! :’)
Haha, senada pendapatku dengan pendapatnya k'Surach...
BalasHapus